Kamis, 16 April 2020


Refleksi Oase Term 2020

Di term kali ini, ada 4 kegiatan yang menurutku semuanya seru, ada videografi, multilateral, Juru Rupa dan Menulis. Sayangnya aku tidak dapat mengikuti kegiatan Juru Rupa (sketching/menggambar) dan juga videografi, karena waktu itu aku demam dan batuk pilek. Padahal aku ingin mencoba mulai belajar sketching dan ingin menambah ilmuku di bidang videografi, mungkin nanti ada kesempatan lain hehe.

Aku paling suka kegiatan multilateral (olahraga), karena selain aku suka bergerak, aku jadi banyak belajar cara berolahraga yang baik dan benar, langsung dari ahlinya. Karena dulunya aku belum tau cara pemanasan/peregangan, berlari, mengatur nafas, dan pendinginan yang baik dan benar. Terutama saat sprint atau lari, biasanya aku cepat lelah dan mudah ngos-ngosan.

Meskipun aku tidak terlalu suka menulis, tapi aku juga merasa mendapat ilmu yang lumayan banyak untuk mempermudahku dalam menulis, contohnya: Elemen yang memperkaya tulisan, 6 ide menulis, bagaimana membuat judul yang menarik, dll. Karena biasanya saat aku menulis aku suka stuck, gatau mau menulis apalagi, agak nyangkut gitu tulisannya jadi banyak tulisanku yang gak selesai.

Harapanku kedepanya aku bisa mendapat ilmu, pengalaman, link dan juga banyak teman baru, terutama dibidang biologi atau hewan karena aku menyukai bidang itu hehe.


Minggu, 08 Maret 2020


Tantangan Menuju Wide Games

1.  Riset rute KRL, MRT & Transjakarta

Mana saja stasiun KRL/MRT/Transjakarta yang termasuk wilayah Jakarta?

KRL

Klender Baru
Klender
Buaran
Jatinegara
Pondok Jati
Kramat
Pasar Senen
Kemayoran
Manggarai
Cikini
Gondangdia
Juanda
Sawah Besar
Tebet
Cawang
Grogol
Pesing
Taman Kota
Palmerah
Kebayoran

MRT

Benhil
Blok M
Bundaran HI
Dukuh Atas
Istora
Lebak Bulus
Senayan
Setia Budi

Halte & Terminal Transjakarta

BI
Buaran
Pulo Gadung
Pinang Ranti
Monas
Pulomas
Sawah Besar
Jembatan Baru

2. Apa saja dari tiga kendaraan umum yang menjadi pilihanmu untuk wide games dan kenapa?

        Saya lebih memilih Transjakarta dan KRL karena      Keduanya sudah pernah saya naiki dan Transjakarta dan      KRL menjangkau hampir keseluruh wilayah Jakarta dengan  mudah.

3. Dimana saran titik start dan finish yang enak menurut kamu untuk menjelajah Jakarta agar bisa menemukan 5 tempat yang asyik dan satu monument untuk dikunjungi?


Rencana saya bersama kelompok saya sih ingin ke       berkunjung ke TMII di daerah Jakarta Timur, disana banyak tempat menarik dan juga sangat dekat dengan Monumen Pancasila Lubang Buaya. Tapi rute Transjakarta yang akan kami naiki nanti itu rutenya melewati daerah Bekasi, jadi saya masih belum yakin bisa apa tidak kesana. Tapi jika bisa, saya memilih titik start yang saya sarankan sih di Stasiun KRL Klender, dan titik finish di Stasiun KRL Klender lagi, karena sangat dekat dan mudah untuk mengunjungi daerah TMII.




Sabtu, 07 Maret 2020



Sabana Bekol, Jawa rasa Afrika

Lebaran tahun 2018 kemarin saya sekeluarga memutuskan untuk berlibur ke Taman Nasional Baluran, Banyuputih, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Taman nasional ini sangat terkenal akan keindahan dan kemiripannya dengan alam liar Afrika, karena sama sama mayoritasnya bervegetasi padang rumput. Kami berangkat sekitar jam 3 pagi menggunakan mobil dari rumah tanteku yang berada di Bondowoso, meskipun kelopak mataku serasa di lem, karena sangat mengantuknya aku saat itu. Kami sampai di Baluran kira kira jam 7 pagi, karena belum dibuka jalur menuju taman nasionalnya, kami memutuskan untuk mengunjungi kantornya terlebih dahulu, sekalian sarapan bekal yang sudah kami siapkan dari rumah. Aku dan abang sepupuku memutuskan untuk kebelakang kantor itu untuk melihat lihat sambil ditemani penjaganya, kami melihat ayam hutan yang sangat indah, karena warnanya sangat bergradasi dari ungu kebiruan, merah, hingga cokelat kehitaman. Kami juga mendengar merdunya kicauan burung burung liar disitu. Di Taman Nasional Baluran terdapat banyak vegetasi, dari sabana, hutan mangrove, hutan musim, hutan pantai, hutan pegunungan bawah, hutan rawa, dan hutan yang selalu hijau sepanjang tahun. Tipe vegetasi sabana mendominasi kawasan taman nasional ini, yakni sekitar 40 persen dari total luas lahan. Seingat saya, kami hanya mengunjungi 3 vegetasi, yaitu hutan hijau, hutan mangrove dan sabana. Kali ini saya ingin fokus membahas di sabana bekolnya saja, karena menurut saya, ini yang paling membuat saya berkesan diantara vegetasi yang lain. Untuk sampai ke sabana bekol, kami perlu menempuh kira kira 2 jam melewati hutan liar, jalannya sudah terbentuk jadi tidak akan tersesat sih, tapi jika kita beruntung kita bisa melihat hewan liarnya sedang menyebrangi jalan. Perasaanku waktu itu antara excited dan takut, karena ini mirip taman safari tapi lebih liar, jadinya agak was was. Saat diperjalanan, kami melihat seekor merak betina sedang menyebrangi jalan saat itu, warnanya merah kecoklatan dan kuning keemasan, pokoknya cantik banget deh. Saat sampai di sabana, tempatnya indah sekali, daratan dipenuhi dengan hamparan padang rumput, mirip banget dengan sabana yang berada di Afrika menurutku. Disana sudah ada pembatasnya antara pengunjung dan hewan liarnya, jadi aman. Disana juga terdapat banyak sekali spot foto yang bagus, salah satu spot yang menurutku bagus adalah spot yang pas berada di belakang gunung Baluran, indah banget deh pokoknya. Ada juga spot foto yang latar belakangnya tengkorak kerbau, rasanya seperti jadi koboi gitu, vibenya dapet banget. Disana terdapat banyak sekali fauna, dari kerbau, elang, merak, macan tutul, monyet, dan lain lain. Cocok banget untuk wisata keluarga, cocok juga untuk wisata sama teman, atau juga sendiri. Bisa belajar alam sambil menikmati indahnya alam juga.